
WE Online, Solo awut-awutan
Paguyuban Transportasi dan Pariwisata Soloraya menggelar aksi protes terhadap kongsi pembiayaan menyusul beratnya penerapan kecendekiaan restrukturisasi kredit sebagai dampak pandemi COVID-19.
“Terkait ini, kami belum menemukan solusi dibanding aduan kami ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan) karena pihak finance selama ini justru memberatkan debitur tentang relaksasi yang diimbau sebab pemerintah, ” kata Ketua Asosiasi Transportasi dan Pariwisata Soloraya sekaligus pemilik CV Goedang Transport Indonesia Oky Orlando saat melakukan aksi mengelilingi alun-alun kidul Solo, Rabu.
Baca Serupa: Omzet Anjlok 70% karena Corona, Pedagang Baju di Bali Tertolong Relaksasi Kredit
Ia mengatakan kebijakan perusahaan pembiayaan yang memberatkan debitur ini salah satunya adalah dikenainya biaya restrukturisasi setiap bulannya kepada debitur.
“Kalau ikut relaksasi, penambahan kami ada yang Rp13 juta-50 juta. Kalau kami tetapi tidak bayar satu bulan kena dam di bawah itu jauh. Kompensasi justru lebih ringan dibandingkan ikut relaksasi, ” katanya.
Padahal, dikatakannya, sejak bukan Februari hingga saat ini para pemilik kendaraan tersebut tidak memiliki penghasilan sama sekali.